Tiup Lilin



Seperti hari sebelumnya
Terlihat biasa saja
Dia pikir tak ada yang mengingatnya
Wajah muramnya menyatu dengan senja

Lihat guratan di keningnya
Semakin jelas ada yang menggangu
Coba pura - pura bertanya padanya
Dia bilang ada sesuatu yang dia tunggu

Entah harus bagaimana
Tugasku hanya waktu yang kutimba
Menunggu kesabaranya sampai mana
Sampai lainya tiba

Masih menunggu aba - aba
Sampai dia masuk ke ruang operasi
bagai musafir yang tersesat di rimba
Nampak wajahnya pucat pasi

Sinar lampu serentak menyorotnya
Terkejut bukan kepalang pasti rasanya
Nyanyian dari kami mainkan untuknya
Kemudian lelahnya tertutup oleh semangatnya

Kemudian mulai menyodorkan kue berpucuk lilin
Nyanyian telah usai tanda matikan apinya
Dengan sekuat tenaga dia meniup lilin
Api kecil redup, bersama lilin terhempas oleh tiupanya

0 Response to "Tiup Lilin"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel