Uwer Uwer ( Setengah Manusia)

Karya : Pak Elniol S. Badrun Toelkenyoet

Diantara rembulan berganti matahari, diantara matahari berganti rembulan,
Diantara nafas-nafas manusia, 

Dimana bau busuk nafasnya, 
Dimana bau wangi nafasnya, 
Diantara kalimat-kalimat kehidupannya, 
Diantara diksi-diksi puisinya, 
Diantara dirinya, diantara siapakah manusia

Suatu sisi, ternyata ada, bahwa manusia terkadang enggan, 
Namun hewan pun ada pada dirinya, 
Lantas,
apakah hanya ayam,
apakah hanya kucing,
apakah hanya anjing,
Yang tidak usah dengan buku nikah,


Karena negeri ini, 
Tidaklah latah, 
Menyelenggarakan pelatihan aneh adalah tak pernah, 
Untuk menjadi pengulu bagi ayam, kucing, anjing, atau hewan lainnya, begitu, seakan lumrah,

Hah ...
Puisiku terbengong dan melompong, 

Seperti tak terasa memakai celana bolong, 
Untung pusarku tak bodong,
Ah bohong,
Ah bodong,
Ah bolong,
Ah bok


Kukuruyuk
Kokok pethok
Pethok, pethok
Miyaouuuung, miyaouuung,
Guk ... guk .... guk ...


Begitu status yang di tulisnya pada akun face book atau twitter,
Ayam, dan kucing pun semakin lihai mengoperasikan gadget dan komputer,
Mereka bahkan meramaikan dunia maya, tak takut keblinger, dan bahkan telah keblinger


Uwer, uwer, uwer,

Anak-anak ABG yang ingin beli hape,
Mahasiswi-mahasiswi yang ditinggal pacar,
Terjerembab cinta yang nista,
Perempuan-perempuan berdalih, memikirkan ekonomi rumah tangga,


Hilang akal sehat mereka,
Hilang nurani sehat mereka,
Hilang nalar sehat mereka,
Hilang rasa sehat mereka,

Masa depan telah tergadaikan,
Kehormatan telah tergadaikan,
Surga abadi telah dibuang,
Demi surga sekarang,
Surga yang hanya bohong-bohongan,


Kamar kos,
Uwer, uwer, uwer,
Kamar hotel,
Uwer, uwer, uwer,
Krusukan kebun-kebun,
Uwer, uwer, uwer,
Tepi pantai malam hari,
Uwer, uwer, uwer
Di bawah pohon pisang gelap-gelapan,
Uwer, uwer, uwer,
Demi duwit
Uwer, uwer, uwer
Demi nafsu,
Uwer, uwer, uwer
Tak peduli seperti hewan
Uwer, uwer, uwer
Tak peduli diintip hewan,
Uwer, uwer, uwer
Tak peduli diomongi hewan
Uwer, uwer, uwer
Hewan lagi, hewan lagi
Uwer, uwer, uwer


Lantas berbinar-binar, 
Ada yang berkoar-koar, 
Bak minyak tersulut, terbakar-bakar, banyak orang terbakar, Akankah negeri ini terkapar, tergerus moralitas oleh syahwat besar,

Uwer, uwer, uwer

Tidak usah munafik, 
Katanya, 
Mengapa musti ditampik, 
Katanya, 
Prostitusi on line, 
Katanya, 
Merambat, 
Katanya, 
Bersijingkat, 
Katanya, 
Hingga ada pembunuhan, 
Katanya, 
Loh itu nyata, 
Bukan katanya, itulah, katanya,

Uwer, uwer, uwer,
Guk .... guk .... kaing .... kaing

Pletaakk,
Glondangg,
Debugh,
Gigh ... gigh ...
Wwuuuushh,
Toiiing ..... toiiiing ...
Teng .... teng .... teng ... teng ... teng ....


Embeekk ....

Bayangkan, manusia harus bertransformasi menjadi anjing,
Bertransformsi menjadi kucing,
Bertransformasi menjadi ayam dan hewan lainnya


embeekk .....

Apa tidak takut kencing akan perih,
Raja singa,
AIDS,
HIV,
Dan lain sebagainya


Embeekk ...

Dengarlah, adakah risau
Ketika misah misuh
Pisuhan yang fasih dan ampuh
Hewan-hewan bukan lagi musuh-musuh
Karena manusialah, masihkah ada trenyuh

Memakai jas, dasi sambil berjalan mberangkang, lihat pantat bergoyang-goyang

Guk ... guk .... kaing ...
Uwer, uwer, uwer
Huwenak kang ...


Memakai sepatu panthofel, sambil menghisap rokok, bergaya necis
sayap berkepak-kepak


Pethok .... kokokokok ....
Sambil meringis, hik hik hik


Uwer, uwer, uwer
Pethok ... pethok ... pethok ...


Artinya ?
Huwenak kang ...


Uwer, uwer, uwer,

Bahkan yang tidak necis pun,
Bahkan yang duitnya nipis pun,

Bahkan anak istrinya pun,
Bahkan makannya hanya nasi kerupuk pun,

Bahkan anak-anak ingusan pun,
Bahkan anak-anak bau kencur pun, 

Ehem, maaf,
Bahkan, mungkin nggak ya,
Anak yang belum disunat

Ehem, maaf,
Bahkan, mungkin nggak ya,
Bayi laki-laki yang baru lahir


Uwer, uwer, uwer

Bahkan berbohong pun,
Pada ayah bundanya pun,
Untuk bayar sekolah pun,
Untuk beli buku pun,
Dan lain-lainnya pun,
Ya ampun,


Uwer, uwer, uwer

Pethok, pethok,
Tanpa buku nikah kita bisa pethok-pethok


Miyaouung, miyaouuung,
Tanpa buku nikah kita bisa miyaouung, miyaouuung


Guk, guk, guk,
Tanpa buku nikah kita bisa guk, guk, guk

Embek ... embek ... embek .... tanpa buku nikah kita bisa embek ... 

Embek ... embek ...

Bayangkan jika kelak negeri ini menjadi hutan yang berisi banyak hewan,
Aku, berdiri,
Di atas pohon yang paling tinggi,
Di hutan ini,
Kan ku baca puisi,
Sambil berdeklamasi,


Apa korupsi itu bukan hewan,
Apa menilep dan merampok uang negara itu bukan hewan,
Apa menipu rakyat itu bukan hewan,
Apa saling sikut dalam politik itu bukan hewan,
Apa suap menyuap itu bukan hewan,
Apa rekayasa laporan itu bukan hewan,
Apa memalsukan kuitansi itu bukan hewan,
Apa pemerasan-pemerasan itu bukan hewan,
Apa membodohi sesama itu bukan hewan,


Uwer, uwer, uwer,

Apa saling membunuh, membuang bayi, narkoba, miras oplosan, begal, bakso celeng, saus racun, es batu limbah sungai, makanan basi yang diolah dan dijual lagi, menjajakan diri, selingkuh dan lain sebagainya itu bukan hewan

Kokok pethok .....
Cit cit cit ....
Miyaoung ....
Guk guk ......
Aouuummm .....
Houuugh .....
Embek ....


Uwer, uwer, uwer,
Lantas hewan dan hewan,
Saling uwer, uwer, uwer,
Tak peduli pagi, siang, dan malam,
Masih saja uwer, uwer, uwer,
Tak peduli diberitakan, atau tak, diberitakan,
Tetap saja uwer, uwer, uwer,
Masuk televisi maupun tak masuk televisi,
Tetap saja uwer, uwer, uwer,

Musim panas, musim hujan pun,
Uwer, uwer, uwer,
Musim rambutan, musim mangga pun,
Uwer, uwer, uwer,
Musim pileg, pilpres, ataupun pilkada,
Uwer, uwer, uwer,
Musim puasa, maupun tak puasa pun
Uwer, uwer, uwer,
Lebaran maupun tak lebaran pun,
Uwer, uwer, uwer,


Pekalongan, Senin, 11 mei 2015, jam 03.42 ; 08.37 ; 14.25 Wib

Sumber : Facebook

0 Response to "Uwer Uwer ( Setengah Manusia)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel